Goldman Sachs: Sebagian Besar Crypto Akan Menjadi Tidak BerhargaFoto ilusrasi Bitcoin (IST) ()
Dalam periode sebulan terakhir, cryptocurrency atau mata uang digital kehilangan kapitalisasi pasar sebesar US$ 500 miliar, dan ke depannya, hal tersebut akan bertambah buruk.
Riset Goldman Sachs 5 Februari lalu mengatakan sebagian besar mata uang digital diperkirakan akan kehilangan nilainya alias menjadi nol. Riset tersebut tidak menjelaskan kapan hal tersebut akan terjadi.
Kepala Riset Investasi Global Goldman Sachs Steve Strongin mengatakan bahwa pergerakan crypto akhir-akhir ini menunjukkan gejala bubble.
"Tingkat korelasi yang tinggi antar-crypto membuat saya sangat khawatir. Karena ketiadaan nilai intrinsik, maka crypto tidak akan bertahan dan sebagian besar akan menjadi nol," kata Strongin.
Dia mengatakan, koin digital tidak mempunyai kelebihan untuk bertahan karena waktu transaksi yang sangat lama, masalah keamanan dan biaya maintenance yang tinggi. Hadirnya regulasi dalam kontrak berjangka bitcoin juga diragukan akan membantu menjaga nilai crypto.
Pada hari Selasa (6/2) semua crypto anjlok bersamaan lebih dari 20 persen. Bitcoin sebagai crypto terbesar bahkan anjlok ke bawah US$ 6.200 dari level tertingginya mendekati US$ 20.000 pada akhir tahun lalu. Jatuhnya bitcoin disebabkan oleh beberapa hal: mulai dari kasus hilangnya US$ 534 juta koin NEM dari Coincheck, regulasi negara-negara yang memperketat dan melarang crypto, dugaan penipuan yang dilakukan Tether dan Bitfinex, hingga beberapa penerbit kartu kredit besar menyetop layanan transaksi crypto.
Hari ini, crypto sudah berbalik menguat. Menurut data Coinmarketcap.com, bitcoin naik 19,32 persen ke US$ 7.420,53. Ethereum naik 26,77 persen, dan Ripple naik 17,88 persen.
Sumber: Bloomberg
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Goldman Sachs: Sebagian Besar Crypto Akan Menjadi Tidak Berharga"
Post a Comment