DARI laman Coinvestasi disebutkan bahwa token crypto yang sudah memenuhi Howey Test dapat menjadi security token. Token ini memperoleh nilainya dari aset eksternal dan dapat diperdagangkan. Karena token itu dianggap sekuritas, maka berada di bawah tanggung jawab federal sekuritas dan regulasi. Untuk itu jika ICO tidak mengikuti regulasi, maka dapat dikenakan penalti. Sebaliknya bila semua aturan terpenuhi maka token itu akan memiliki sifat yang kuat.
Itupun jika memenuhi Howey Test. Tes itu merupakan cara untuk mengetahui apakah sebuah transaksi merupakan kontrak investasi atau bukan. Kalau dinilai memenuhi, maka dianggap membutuhkan pendaftaran sekuritas. Transaksi akan disebut kontrak investasi jika memenuhi kriteria berikut:
- merupakan investasi berbentuk uang
- investasi merupakan perusahaan umum
- terdapat ekspektasi profit dari promotor atau pihak ketiga
Jika token memenuhi tiga kriteria di atas, maka itu dianggap sebagai sekuritas.

Sementara SEC (Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat) menentukan bahwa Bitcoin dan Ethereum bukanlah sekuritas. Saat ini, security token memiliki pangsa pasar yang jauh lebih sedikit dibandingkan utility token. Namun, security token bisa menjadi besar pada 2018 dan perlu dirangkul oleh semua orang.
Baca juga:
ICO Menggalang Dana Masyarakat, Hati-Hati Penipuan!
Utility Token Nilai Menjadi Kaya
Sejak aset direpresentasikan oleh security token, maka aset menjadi jembatan antara sistem keuangan dan dunia blockchain. Jadi apakah perubahan yang dibawa oleh security token?
Kredibilitas

Saat ini, area ICO sangat tidak pasti. Terdapat defisit dari akuntabilitas karena kurangnya regulasi untuk utility token. Jika ICO ingin mendapatkan kredibilitas kembali. ICO harus menggabungkan dunia crypto dengan keuangan tradisional.
Keuangan Tradisional

Transaksi keuangan tradisional bisa lebih mahal karena semua biaya terkait dengan perantara seperti bank. Security token menghapus kebutuhan perantara yang juga mengurangi biaya. Di masa depan, smart contract akan menghapus kompleksitas, biaya, dan penggunaan kertas.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Token Crypto = Security Token? Salah Tak?"
Post a Comment